Surabaya Snow Cake And Lapis Bogor Sangkuriang
Halo semuanya! Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Sudah cukup lama aku nggak posting di blog. Udah dari lama juga sebenernya aku pengen posting. Tapi masih bingung apa ya yang mau diomongin. Udah dari jaman sebelum lebaran. Di blog aku nih, udah banyak draf-draf yang aku mau ceritain tapi aku gagal posting gitu, ya karena tiba-tiba mikir kaya yang ini pantes nggak ya buat dipost? Dan pikiran-pikiran lain yang akhirnya menang, karena aku akhirnya nggak jadi posting di blog.
Sekarang, aku dapet satu tema lagi nih. Aku pastiin postingan kali ini bakal kepost. Yaiyalah ya kalo engga mah nggak bisa kalian baca.
Tapi kali ini agak beda dari biasanya sih, aku bukan mau sharing tentang editan foto aku, cerita tentang kuliahku atau bahkan tulis fanfiction, bukan. Tapi sekarang aku mau sejenis review abal-abal tentang sebuah makanan. Belum pernah aku share kan disini?
Well, aku bukan pengen bercita-cita sebagai food blogger. Sebenernya juga indra perasaku juga nggak terlalu baik. Jadi lidahku ini nggak bisa jadi tolak ukur juga sebenernya. Tapi aku bakal berusaha sekuat tenaga untuk memberi details yang jelas ya!
Okay, langsung aja kali ya?
Makanan yang kali ini bakal aku review ada dua jenis. Yang pertama, Surabaya Snow Cake dan selanjutnya adalah Lapis Bogor Sangkuriang.
Jadi, bulan ini tuh ada tetangga aku yang menikah dan menikahnya jauh banget. Di Jakarta Utara sih kalo nggak salah. Dan karena mamah-papa aku lumayan deket sama si kedua mempelai, otomatis nggak enak dong kalo nggak dateng? Kebetulan juga sehari setelahnya ada pembukaan arisan keluarga pertama, arisannya keluarga mamah aku. Yaudah akhirnya sekalian deh. Sadly aku nggak bisa ikut karena kuliah aku yang kebetulan hari senin ada tiga mata kuliah yang cukup berat, jadi, ya, oke. Aku tunggu di rumah.
Karena tau orang tua aku mau ke Surabaya, saudara aku yang di Jakarta telpon dan mau titip Surabaya Snow Cake. Aku si orang Surabaya ini sebenernya belum pernah cobain Surabaya Snow Cake ini, akhirnya beli deh sekalian saudara aku. Disini aku ngajak tukeran sama saudara aku. Bukan tukeran sih. Tapi kami beli rasa yang beda dan setelah itu dipotong setengah-setengah gitu. Biar bisa saling rasain.
Disini asalnya aku beli rasa O'Cheese dan saudara aku Choco Green Tea dan mamah aku nitip buat oleh-oleh yang lain rasa Vanilla dua. Tapi karena itu sudah cukup sore dan habis, jadi yang tersedia dari yang aku pesenin cuma ada rasa Choco Green Tea aja. Akhirnya kami pindah haluan, kami pesen yang Choco Green Tea, Choco Crunchy, dan Dua Choco Banana.
Okay, jadi disini aku pesen lewat Grab. Aku nggak tau harga aslinya berapa. Tapi kalau dari Grab ini, harga dari Green Tea dan Choco Crunchy ini seingat aku 69.000 rupiah. Dan yang Choco Banana 65.000 rupiah.
Waktu pesenan aku dateng, yang pertama kali aku liat adalah packagingnya. Untuk packagingnya bagus sih menurut aku. Yah, simple lah. Disana dominan putih gitu. Disana kita dapet pisau plastik warna putih, dan disana ada gambar kuenya.
Tapi font yang digunakan itu lebih kekinian sih sejenis font-font yang kaya hand-lettering gitu, dan desain-nya meskipun simple tapi enak gitu loh diliatnya. Ini aku sempet ngefotoin. Anyway disini aku ngefoto waktu udah abis ya. Soalnya gak sempet sih kalo aku ngefoto dulu sebelum dimakan.

(ini waktu yang pertama kali dilihat dari atas, jadi foto kuenya kaya kepotong gitu tapi kelihatan di bawahnya.)
(nah ini tampak dari belakang. ada jenis kuenya, dan ada expired date, komposisi, merk, dan ada tulisan surabaya juga disana.)
(nah kalo ini bagian tengah kanan dan sedikit tengah depan. di tengah kanan ada tulisan "kepingin maneh rek?" yang berarti "mau lagi, temen-temen?" dan disitu ada alamat dari surabaya snow cake itu di bawahnya. oh iya, nggak lupa logo halal ya!)
(nah kalo ini sayang banget aku ngefoto bagian sininya aja. kebetulan aku nemu satu foto yang belum aku makan)
Okay, sekarang waktunya review rasanya ya? Menurut foto di atas, jadi si kriuk-kriuk krenyesnya tuh apa sih ya namanya? Pokoknya itu deh ya. Nah si kriuk-kriuknya ini, kalo dipotong jadi mudah hancur gitu. Sebelumnya waktu aku potong kuenya jadi setengah, si kriuk ini nurut kok dia nggak hancur, tapi begitu aku potong kecil-kecil, si kriuk-kriuknya ini langsung hancur berkeping-keping gitu kaya hati aku. Oh iya, jadi si kriuk ini ada dua lapisan gitu. Di lapisan atas dan lapisan bawah.
Menurut aku, ini terlalu banyak remahannya sih. Tapi justru uniknya disitu juga. Dan karena disini yang aku rasain cuma Choco Crunchy dan Choco Green Tea, jadi untuk rasa, aku cuma bisa review dua itu. Nggak bisa review yang Choco Banana.
Untuk rasa, green teanya dapet dan coklatnya juga kerasa. Well, karena aku suka green tea, jadi aku nggak ngerasa enek dan malah justru suka yang green tea! Anyway foto di atas itu yang sebelah kanan green tea dan sebelah kiri yang choco crunchy ya.
Kalo disuruh pilih antara Choco Green Tea dan Choco Crunchy, aku pilih Choco Green Tea!
Yap! Mungkin sekarang waktunya review kue yang ke dua kali ya? Lapis Bogor Sangkuriang! Jadi, pertama-tama aku mau cerita gimana bisa aku tau lapis bogor dan tiba-tiba tergila-gila gitu. Jadi, biasanya kalau lebaran gitu, ketika aku sama keluargaku sudah balik ke Surabaya, kakekku yang tinggal di Surabaya juga ini memilih untuk stay beberapa bulan disana dan balik naik kereta.
Ini beberapa tahun yang lalu aku lupa, kakek aku waktu minta jemput di stasiun kereta, kakek aku bawa oleh-oleh yang dibeliin tante aku gitu. Disana ada Brownies Amanda (semuanya udah pada tau kan? Nggak perlu aku review kan?) dan ada satu kotak gitu, karena waktu sudah malam dan di mobil sudah gelap, jadi kami nggak tau itu apa, kami cuma makan gitu aja. Yang aku tau disitu cuma warna ungu. Yang pertama aku pikir disini, ini adalah sejenis lapis yang rasa blueberry?
Ternyata oh ternyata, aku salah. Waktu sampe rumah aku baru sadar kalo di Bogor juga ada Lapis Bogor. Seperti Lapis Surabaya gitu. Ternyata lagi, ini rasa original. Kenapa warna ungu? Karena bahan baku mereka talas, yang berbeda dengan Surabaya yaitu Singkong.
Sebelumnya aku suka banget Lapis Surabaya yang Pahlawan. Tapi aku kurang suka sama rasa coklatnya, bukan kenapa-napa, tapi karena aku nggak begitu suka rasa coklat. Jadi, begitu aku tau ada lapis yang nggak ada rasa coklatnya. Aku senang! Senang sekali.
Kebetulan lagi, karena nenek aku tinggal di Bogor, jadinya setiap aku pulang setelah lebaran, aku selalu beli lapis bogor ini. Biasanya sih yang rasa original. Karena dengan rasa original ini sudah bikin aku jatuh cinta.
Dan suatu waktu, mamah aku ke jakarta lagi, karena mau temenin om aku yang ada urusan gitu. Seperti biasa, waktu pulang aku titip lapis bogor. Aku minta yang rasa original aja, satu deh. Ternyata di pagi hari yang masih gelap om aku dan mamah aku baru pulang, disana bawa tiga kotak! Aku senang! Disana ada rasa original, strawberry dan banana? I don't really remember. Tapi yang jelas aku inget banget kalo ternyata yang strawberry lebih enak! Dan warnanya itu full of pink, kan jadi gemas! Disana ada selai strawberrynya, lalu ditaburi keju-keju cantik nan menawan. Siapa coba yang nggak ketagihan! Oh iya, sebenernya disini mamah aku beli rasa banana juga, tapi aku yang nggak terlalu suka banana jadi rasanya nggak terlalu nempel di aku.
Sekarang aku bukan mau review yang strawberry atau banana, tapi yang original aja ya?
Sebenernya ada cerita sedih nih temen-temen. Aku kan titip ke mamahku yang rasa original sama strawberry, tapi, mamaku salah ambil gitu yang Talubi. Akhirnya mamaku udah terlanjur bayar, jadinya beli tiga. Yang Talubi Strawberry dan Original dan Lapis Bogor Sangkuriang yang original. Nanti aku mau review yang Talubi juga sama sedikit jelasin yang Talubi gitu.
Yang pertama, Lapis Bogor Sangkuriang rasa Original Keju. Ini Lapis Bogor pertama yang bikin aku jatuh cinta. Tadi udah aku ceritain seberapa dalemnya jatuh cinta aku, dan ini semua karena aku yang nggak suka sama coklat. Disini, pertama, aku mau review tentang bungkusnya dulu ya? Sebelumnya maaf ya temen-temen aku nggak sempet foto kuenya juga. Sebenernya nggak beda kok dari foto yang di google, karena yah, emang warnanya gitu. Cuma ungunya yang lebih muda gitu.
(ini tampilan dari atas. dan tengah depan.)
(kalo ini tampilan dari tengah kirinya. disini ada tulisan 100% INDONESIA lalu ada merknya juga.)
(kalo ini bagian tengah kanannya, disini ada komposisi dan tulisan rasanya rasa apa aja, lalu ada semacam contact dan barcode gitu.)
(nah ini bagian belakangnya. disini ada komposisinya, dan ada tulisan seperti I Love BGR gitu dengan lovenya pake simbol rusa. Uniknya, disini ada menceritakan tentang rusa totol gitu.)
Nah itu tadi di atas foto-foto dari bungkusnya, menarik sih menurut aku. Disana ada logo sangkuriangnya juga, sesuai merknya.
Oke, selanjutnya kita mau bahas Talubi. Jadi Talubi itu apa?
Sesuai yang aku beli, jadi Talubi ini sejenis banana cake, yang kemudian di atasnya ada cream putihnya lalu ditaburin rasa sesuai sama rasa yang dibeli. Disini mamah aku beli dua rasa, yaitu rasa original (ditaburi coklat meses dan keju) sama strawberry (ditaburi rasa strawberry dan keju).
Pertama aku mau review kerdusnya dulu ya.
(jadi ini tampilan depan dari Talubi ini, disana designnya agak lebih simple dan agak girly gitu ya dibanding sangkuriang tadi? ini semua warna pink karena memang rasa strawberry ya.)
(disini bagian tengah depannya. disini ada tulisan pillsbury banana cake. yah jadi disini isinya banana cake gitu.)
Sebelumnya maaf banget ya aku cuma sempet ngefotoin dua bagian dari Talubi ini aja. Aku juga nggak sempet fotoin yang original juga, karena si original meses coklat ini sudah habis duluan. Soal design, pokoknya mirip deh, bedanya kalo yang strawberry dalemnya pink, kalo si original ini kuning.
Dari kerdusnya yang aku suka adalah bagian dalem dari kerdus ini bukan warna putih yang seperti umumnya. Tapi warna pink! Pinknya itu pink-pink tua gitu loh, gemas banget. Dan si pink ini bikin kesan lebih manis gitu lho. Jadi kayanya kalo nggak pake gula juga kuenya bakal enak-enak aja? Hahaha. Lebay deh.
Untuk rasa, jadi talubi ini beda sama lapis bogor. Karena talubi ini seperti banana cake yang atasnya dikasih cream putih dan ditaburi rasa-rasa. Disini dia bukan lapis, tapi banana cake. Tau banana cake `kan?
Rasanya, disini sebenernya enak, dan aku juga nikmatin yang rasa strawberry. Tapi karena aku nggak begitu suka pisang, apalagi sebelumnya ekspektasiku adalah lapis bogor yang strawberry, jadi yah agak kalah gitu Talubinya.
Anyway, Talubi ini memiliki harga yang lebih murah dari Lapis Bogor. Tapi untuk rasa, sebenernya nggak kalah kok, karena aku yang kurang suka banana cake aja jadinya aku lebih suka yang Lapis Bogor.
Jadi, kalau disuruh pilih Lapis Bogor Sangkuriang atau Talubi? Aku pilih Lapis Bogor Sangkuriang!
|
0 Comment