Trisha's Corner

 


Assalamualaikum! Hello there, readers!
Jadi, sekarang udah 2021 dan aku yakin banget sih kalo temen-temen pasti jaraaaang banget buka blogya termasuk aku juga sih, tapi at least aku masih post sesekali. Sebenernya tujuan utamaku bukan biar banyak readers juga sih aku masih posting sampe hari ini, tapi sebenernya ya buat kaya self digital diary aja, kaya yang bakal aku liat lagi beberapa tahun ke depan dan bakal aku ngakakin kalo tata bahasaku masih poor banget, kaya alay gitu jatohnya. Tapi ya nggak papa lah ya, namanya juga belajar nulis. 
Oh iya, anyway semoga kabar kita semua baik-baik terus ya, virus semakin serem, semoga kita selalu dilindungi sama diberi kesehatan selalu, aamiin! Jangan lupa untuk pake masker selalu dan cuci tangan! Jaga imun tubuh dengan minum vitamin, makan yang cukup, olahraga okay!

Oke deh, sesuai judul dari post kali ini, aku mau share tentang perjalanan saat pandemi.
Jadi tuh tahun 2020 kemarin, waktu lebaran kan lagi PSBB nih, jadi kami nggak bisa mudik ke Bogor. Kami baru bisa mudik di bulan Oktober, dan itu karena ada saudara yang menikah juga. Jadi yaudahlah ya, sekalian. Yang pasti perjalanan ini, kami semua pake protokol kesehatan kok.
Karena perjalanan ke Bogor itu perjalanan jauh pertama aku do awal pandemi, jadi rasa bedanya kelihatan banget sih. Kaya yang jalanan sepi aja gitu, terus semua orang make maskernya dan ya, beda aja dari tahun sebelumnya waktu kami mudik.
Rasanya jadi nggak sebebas tahun sebelumnya sih pasti ya, kaya lebih memperhatikan makanan yang dibeli di jalan juga, kalo emang harus beli di luar ya makannya di mobil, dan lain sebagainya.

Tapi kami Alhamdulillah bisa sampai Bogor dengan selamat! Acara pernikahan juga semuanya lancar, aku nggak nulis detail tentang pernikahan ya, soalnya ya kaya gitu aja pernikahannya.
Yang akan aku share kali ini itu tempat wisata yang aku datengin saat pandemi, oke deh, langsung aja.

Jadi tempat wisata yang pertama kami datangi itu Kebun Raya Bogor. Aku nggak yakin sih aku pernah kesini sebelumnya apa enggak, atau mungkin pernah tapi aku masih kecil? Not sure.
Menurut kami Kebun Raya Bogor ini cukup aman insyaallah, selain deket sama rumah Mbah Uti, Kebun Raya ini kan juga tempat terbuka ya, dan orang juga nggak berdempetan, jadi insyaallah lebih aman.
Disini, katanya sih lebih sepi, dan mobil nggak boleh berkeliling kebun raya kaya dulu katanya semenjak pandemi, jadi kaya harus diparkir di suatu tempat gitu, yaudah, kami parkir disitu dan kami makan—makanan yang sebelumnya udah kami bawa dari rumah disitu.
Setelah makan, kami sewa sepeda untuk keliling Kebun Raya, lucu sih ini, kami sewa 3 sepeda, dan yang naik sepedanya itu 6 orang. Aku, mbak, mas, ade sodara cewe, ade sodara cowo sama om. Jadi kami boncengan gitu. Awalnya sih fine-fine aja. Tapi makin lama tuh jalannya ada yang menanjak gitu. Buat yang bonceng, bikin emosi gak tuh? Udah mana yang bonceng aku kan mas nih, aku yang berisi gini apa nggak makin bikin emosi? Hahahaha.
Lucu sih waktu itu. Kami senang! 




Jadi bentuk sepedanya tuh kaya yang di atas itu. Funfactnya lagi, ban sepeda yang dipake sama mas sama aku tuh agak kempes gitu, jadi makin berat ajalah udah. 
Oh iya, kami datang ke tempat yang full of cactus gitu dan kami ambil beberapa foto disana!



Aku juga fotoin komorebi!


Nah setelah kami ke Kebun Raya, beberapa hari kemudian kami harus pulang. Tapi, sebelum pulang, tante aku ngajak untuk pergi ke puncak dulu, yah jalan-jalan aja.
Awalnya rencananya sih mau ke Tangkuban Perahu, tapi enggak jadi, karena mungkin kejauhan mungkin ya? Waktu itu juga berangkatnya terlalu siang. 
Akhirnya kami pergi ke puncak! Waktu itu sih nggak macet kaya waktu beberapa tahun lalu sampe yang harus buka one way di tolnya. Waktu itu lancar, padahal berangkat udah lumayan siang. Alhamdulillah deh, mungkin juga waktu itu kan bukan waktu liburan ya. 
Setelah ditimbang-timbang, akhirnya kami pergi ke another Kebun Raya, kali ini Kebun Raya Cibodas!
Wah, parah sih, ini bagus! Lebih luas dan enak suasananya dingin, terus disana kami makan juga yang udah kami bawa dari rumah. Kami makan kaya di kebun gitu di dekatnya ada air bersiiiih banget padahal modelnya tuh kaya got gitu tapi bersih banget. Keren sih, top.
Disana kami banyak foto-foto, kaya banyak spot yang bagus gitu sih. Kami ke air terjun, dan lain-lain. Airnya dingin banget!


Terus kami sebelum pulang nemuin kaya bunga merah-merah lucu gitu, akhirnya sebelum perpisahan (keluarga tante balik ke Jakarta, keluarga aku balik ke Surabaya), kami foto-foto di bunga-bunga itu dulu. Cantik banget! Itu dua foto yang sempet aku ambil hehe. 


Oh iya temen-temen, jadi disana ada kaya bukit gitu, lucu banget sih ini bagus, lebih bagus dari foto yang aku ambil itu. Waktu itu juga kaya matahari juga udah agak turun gitu jadi cahayanya top, udah mana gak terlalu panas lagi. Ini tuh udah kaya nggak di Indonesia aja hehehe lebay banget aku. Tapi ya gitu sih yang aku tau.


Nah kalo yang di atas itu, jalan menuju air terjunnya. Katanya nih, harusnya ini kalo ada bunganya jadinya kaya hutan sakura gitu, tapi waktu itu lagi enggak musimnya, jadinya warna ijo gitu, nggak papa sih, bagus juga tetep menurut aku.

Sampe akhirnya kami pulang!

Anyway, udah dari lama kami pengen ke Dieng, tapi kaya yang nggak sempet gitu. Akhirnya waktu perjalanan pulang, kami ke Dieng dulu. Sebenernya rencana kami, mau nginep deket Dieng, tapi waktu itu mas udah ngantuk banget jadi kami harus nginep di Tegal dan melanjutkan perjalanan di besok paginya.

Jadi waktu perjalanan ke Dieng dari Tegal itu cukup jauh ya, waktu itu berapa jam ya. Harusnya nggak selama itu sih, tapi karena kami kan makan dulu dan lain lain.

Nah waktu udah mau deket ke Dieng, kami disuguhkan kebun teh yang seru banget! Nggak lupa udaranya yang sejuk. Kami ambil beberapa foto disana, nggak aku share semua ya, beberapa aja.



Jadi kurang lebih pemandangannya kaya gitu lah ya.
Oh iya, waktu sampe ke Diengnya itu, sepi sih menurut aku. Pendatangnya dikit banget, dan kebetulan lagi direnovasi juga. Mungkin mumpung pandemi gitu ya makanya sekalian direnovasi? 
Tapi gimana ya, kalo ke tempat wisata dan pendatangnya yang harusnya banyak tapi jadi nggak banyak tuh menurut aku rasanya kurang enak aja, kaya sepi. Yah mungkin beberapa orang malah seneng, tapi aku enggak terlalu. 
Oh iya! Kami juga pergi ke telaga warna, dan harusnya tuh telaganya penuh, tapi waktu itu kami kaya agak surut gitu, aku nggak tau kenapa. Jadi menurut aku juga jatohnya agak kurang bagus nggak kaya yang di foto-foto di google image.
Tapi, pemandangannya tetep oke banget kok! Suasananya juga enak, dingin! 
Di telaga warna ini dalemnya juga cantik, banyak tanamannya gitu jadi lebih bagus. Cuma karena pandemi aja ini sih jadinya sepi pengunjung gitu.
Ini foto aku ambil sambil taro kacamata di kaya pepohonannya gitu hehe, mungkin kalo foto bakal lebih cantik kali ya?



Nah ini bentuknya Telaga Warna, aslinya airnya berwarna gitu. Dan harusnya airnya tuh sampe nutupin  yang tanah itu, tapi karena mungkin lagi surut atau gimana aku kurang ngerti juga. Jadi kurang penuh airnya.



Nah kalo dua foto di atas itu, harusnya dia kaya jembatan dan harusnya ada airnya di bawah, tapi sekali lagi, mungkin karena surut jadinya airnya nggak ada.



Yah mungkin segitu aja ya, cerita aku perjalanan saat pandemi. Yang jelas sih, rasanya beda. Lebih sepi dan semuanya menuntut kebersihan, semuanya pake masker dan lain-lain. Semoga pandemi ini segera berakhir dan kita harus selalu jaga kesehatan ya! 





















Share
Tweet
Pin
Share
No Comment

I just watched my Blog Archive and I didn't see a post where it was posted in 2019, wow I was surprised. It means  I haven't posted a new story for a year, seriously?
Since it's still April 24th in 2020, so I'll post a new story. This is about my journey to Lombok Island in 2019. Well, actually my trip to Lombok was in December 2019 but I think, it's okay right to post it in 2020?
Okay, so people will ask that is it for holiday or not? Actually no, since I went there only for two days. But, that's not really wrong because on the second day, we fill it by going to the beach, hills and other tourist attractions. And the reason why my family and I went there was my uncle's wedding day! So my uncle lives at Lombok Island and he marries a girl who is also a Lombok girl. Congratulations! Happy Wedding!
Here, I don't want to talk about his wedding day, I just want to tell you about what transportation we can use to go there, how long, and what the name of the beach and hill I visited, etc. Oh, I also will give you lots of pictures! But I'm so sorry they are not really in high quality since my family sent the picture using WhatsApp, I mean WhatsApp converts the file size to smaller. But the memories in our mind is more important than the quality of the images, right?
Okay first thing first, I want to tell you about what transportation we can use to go there. So we started the journey from Surabaya (actually my cousin started from South of Jakarta but here I'll tell you about me, myself, not my family). 
Actually here consists of several options, we can board a ferry from Tanjung Perak to Lembar (if I'm not wrong), by plane, or drive a car from Surabaya to Mataram. But what we chose was that we drove the car from Surabaya to Padang Bai, then we boarded the ferry heading for Lembar and on Lembar my uncle's friend waited for us with his car to take us to Mataram. The reason we chose not to bring our car to Mataram was that we needed expensive fees if we brought the car to board the ship.
At first, I was very afraid because the ferry from Padang Bai to Lembar, of course this was different with the trip from Ketapang to Gilimanuk since it took us about 5 hours to take a ship from Padang Bai to Lembar, in the middle of a deep and wide sea, we even couldn't see the island around us, which we could see only the sea. Only the sea. Also at that time from the experience of some people, the ocean has quite large waves. And we have our ship and I try hard to sleep to get rid of my fear.
We slept and woke up at Shubuh. At that time we sholat when the sun hasn't appeared, we didn't realize anything there. 
Then we chose to go to the front of the ship, not expecting, we were treated to a super epic view, we didn't take too many photos, let's say that we were too fascinated by the scenery at that time.
 Oh this is not very good but at that time it was really pretty, this is our sunrise. Please forgive this bad photographer.

And this is me and my Family!

After arriving at Tanjung, we came to my uncle's wedding. And in the evening, we ate grilled fish on the beach, you know, many people said it's just an ordinary beach, but I enjoyed it. Super enjoyed it. That was already a beautiful beach for me. And after that we went to Senggigi beach.
I'll drop not so many pictures that I took there.


Let's start for the next day, that was the day! That was our tour day, all day long!
We sholat in a large mosque, the mosque was named Nurul Bilad Mandalika. We took some photos there, and not far from there we arrived at Merese Hill in Lombok. We were very happy there and took many beautiful photos of course.




Actually I took a bunch of pictures there but sorry I only have 3 pictures that I can share with you. You have to go up to a high hill (but if you're lazy, you can enjoy the beautiful beach too). Above, you can enjoy a very sweet sight that will impress you. There is a beautiful hill surrounded by a very nice beach, well, you can see little spoilers in the photo I gave, for more you can come there by yourself.

Okay, let's move to the next part!
Ah, I really don't remember what the name of that beach is. Mawun Beach? I extremely don't remember since it has been 4 months? Pardon me if I have lots of mistakes.

It had big waves at that time, of course, it also had a very beautiful view, white sand, and oh! don't forget you can also meet dogs there. There also sell drinks like coconut water and some other food, but by that time we had eaten, sadly.

The last one! Selong Belanak Beach.
Before going back to Bali, we came to a beach (apparently at that time we wanted to see the sunset) named Selong Belanak beach. You can see some boats there. That was pretty sunset.



I really enjoyed a vacation that was only two days there, I really enjoyed. The thing that I regret when I am in a tourist spot is when I find plastic waste, this is because we need at least 50-100 years for plastic to decompose, I know I'm not that good because cleaning up existing garbage, I also know sometimes I also still use lots of plastic. But how about from today we reduce the use of plastic? What I know is that in Bali you no longer use plastic to bring something, when you go to a minimarket or some store you can't get a plastic bag there, you have to bring your own bag.

Right there. I think it's enough?

Last but not least, please stay healthy whenever and wherever. In this pandemic era, we are required to cleanse ourselves frequently, stay hydrated and stay at home! See you when I see you!
Share
Tweet
Pin
Share
No Comment

Halo semuanya! Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Sudah cukup lama aku nggak posting di blog. Udah dari lama juga sebenernya aku pengen posting. Tapi masih bingung apa ya yang mau diomongin. Udah dari jaman sebelum lebaran. Di blog aku nih, udah banyak draf-draf yang aku mau ceritain tapi aku gagal posting gitu, ya karena tiba-tiba mikir kaya yang ini pantes nggak ya buat dipost? Dan pikiran-pikiran lain yang akhirnya menang, karena aku akhirnya nggak jadi posting di blog.
Sekarang, aku dapet satu tema lagi nih. Aku pastiin postingan kali ini bakal kepost. Yaiyalah ya kalo engga mah nggak bisa kalian baca. 
Tapi kali ini agak beda dari biasanya sih, aku bukan mau sharing tentang editan foto aku, cerita tentang kuliahku atau bahkan tulis fanfiction, bukan. Tapi sekarang aku mau sejenis review abal-abal tentang sebuah makanan. Belum pernah aku share kan disini?
Well, aku bukan pengen bercita-cita sebagai food blogger. Sebenernya juga indra perasaku juga nggak terlalu baik. Jadi lidahku ini nggak bisa jadi tolak ukur juga sebenernya. Tapi aku bakal berusaha sekuat tenaga untuk memberi details yang jelas ya!
Okay, langsung aja kali ya? 
Makanan yang kali ini bakal aku review ada dua jenis. Yang pertama, Surabaya Snow Cake dan selanjutnya adalah Lapis Bogor Sangkuriang. 
Jadi, bulan ini tuh ada tetangga aku yang menikah dan menikahnya jauh banget. Di Jakarta Utara sih kalo nggak salah. Dan karena mamah-papa aku lumayan deket sama si kedua mempelai, otomatis nggak enak dong kalo nggak dateng? Kebetulan juga sehari setelahnya ada pembukaan arisan keluarga pertama, arisannya keluarga mamah aku. Yaudah akhirnya sekalian deh. Sadly aku nggak bisa ikut karena kuliah aku yang kebetulan hari senin ada tiga mata kuliah yang cukup berat, jadi, ya, oke. Aku tunggu di rumah.
Karena tau orang tua aku mau ke Surabaya, saudara aku yang di Jakarta telpon dan mau titip Surabaya Snow Cake. Aku si orang Surabaya ini sebenernya belum pernah cobain Surabaya Snow Cake ini, akhirnya beli deh sekalian saudara aku. Disini aku ngajak tukeran sama saudara aku. Bukan tukeran sih. Tapi kami beli rasa yang beda dan setelah itu dipotong setengah-setengah gitu. Biar bisa saling rasain. 
Disini asalnya aku beli rasa O'Cheese dan saudara aku Choco Green Tea dan mamah aku nitip buat oleh-oleh yang lain rasa Vanilla dua. Tapi karena itu sudah cukup sore dan habis, jadi yang tersedia dari yang aku pesenin cuma ada rasa Choco Green Tea aja. Akhirnya kami pindah haluan, kami pesen yang Choco Green Tea, Choco Crunchy, dan Dua Choco Banana. 
Okay, jadi disini aku pesen lewat Grab. Aku nggak tau harga aslinya berapa. Tapi kalau dari Grab ini, harga dari Green Tea dan Choco Crunchy ini seingat aku 69.000 rupiah. Dan yang Choco Banana 65.000 rupiah. 
Waktu pesenan aku dateng, yang pertama kali aku liat adalah packagingnya. Untuk packagingnya bagus sih menurut aku. Yah, simple lah. Disana dominan putih gitu. Disana kita dapet pisau plastik warna putih, dan disana ada gambar kuenya.
Tapi font yang digunakan itu lebih kekinian sih sejenis font-font yang kaya hand-lettering gitu, dan desain-nya meskipun simple tapi enak gitu loh diliatnya. Ini aku sempet ngefotoin. Anyway disini aku ngefoto waktu udah abis ya. Soalnya gak sempet sih kalo aku ngefoto dulu sebelum dimakan. 

(ini waktu yang pertama kali dilihat dari atas, jadi foto kuenya kaya kepotong gitu tapi kelihatan di bawahnya.)


(nah ini tampak dari belakang. ada jenis kuenya, dan ada expired date, komposisi, merk, dan ada tulisan surabaya juga disana.)

(nah kalo ini bagian tengah kanan dan sedikit tengah depan. di tengah kanan ada tulisan "kepingin maneh rek?" yang berarti "mau lagi, temen-temen?" dan disitu ada alamat dari surabaya snow cake itu di bawahnya. oh iya, nggak lupa logo halal ya!)

(nah kalo ini sayang banget aku ngefoto bagian sininya aja. kebetulan aku nemu satu foto yang belum aku makan)

Okay, sekarang waktunya review rasanya ya? Menurut foto di atas, jadi si kriuk-kriuk krenyesnya tuh apa sih ya namanya? Pokoknya itu deh ya. Nah si kriuk-kriuknya ini, kalo dipotong jadi mudah hancur gitu. Sebelumnya waktu aku potong kuenya jadi setengah, si kriuk ini nurut kok dia nggak hancur, tapi begitu aku potong kecil-kecil, si kriuk-kriuknya ini langsung hancur berkeping-keping gitu kaya hati aku. Oh iya, jadi si kriuk ini ada dua lapisan gitu. Di lapisan atas dan lapisan bawah. 

Menurut aku, ini terlalu banyak remahannya sih. Tapi justru uniknya disitu juga. Dan karena disini yang aku rasain cuma Choco Crunchy dan Choco Green Tea, jadi untuk rasa, aku cuma bisa review dua itu. Nggak bisa review yang Choco Banana. 
Untuk rasa, green teanya dapet dan coklatnya juga kerasa. Well, karena aku suka green tea, jadi aku nggak ngerasa enek dan malah justru suka yang green tea! Anyway foto di atas itu yang sebelah kanan green tea dan sebelah kiri yang choco crunchy ya. 
Kalo disuruh pilih antara Choco Green Tea dan Choco Crunchy, aku pilih Choco Green Tea!

Yap! Mungkin sekarang waktunya review kue yang ke dua kali ya? Lapis Bogor Sangkuriang! Jadi, pertama-tama aku mau cerita gimana bisa aku tau lapis bogor dan tiba-tiba tergila-gila gitu. Jadi, biasanya kalau lebaran gitu, ketika aku sama keluargaku sudah balik ke Surabaya, kakekku yang tinggal di Surabaya juga ini memilih untuk stay beberapa bulan disana dan balik naik kereta. 
Ini beberapa tahun yang lalu aku lupa, kakek aku waktu minta jemput di stasiun kereta, kakek aku bawa oleh-oleh yang dibeliin tante aku gitu. Disana ada Brownies Amanda (semuanya udah pada tau kan? Nggak perlu aku review kan?) dan ada satu kotak gitu, karena waktu sudah malam dan di mobil sudah gelap, jadi kami nggak tau itu apa, kami cuma makan gitu aja. Yang aku tau disitu cuma warna ungu. Yang pertama aku pikir disini, ini adalah sejenis lapis yang rasa blueberry? 
Ternyata oh ternyata, aku salah. Waktu sampe rumah aku baru sadar kalo di Bogor juga ada Lapis Bogor. Seperti Lapis Surabaya gitu. Ternyata lagi, ini rasa original. Kenapa warna ungu? Karena bahan baku mereka talas, yang berbeda dengan Surabaya yaitu Singkong. 
Sebelumnya aku suka banget Lapis Surabaya yang Pahlawan. Tapi aku kurang suka sama rasa coklatnya, bukan kenapa-napa, tapi karena aku nggak begitu suka rasa coklat. Jadi, begitu aku tau ada lapis yang nggak ada rasa coklatnya. Aku senang! Senang sekali. 
Kebetulan lagi, karena nenek aku tinggal di Bogor, jadinya setiap aku pulang setelah lebaran, aku selalu beli lapis bogor ini. Biasanya sih yang rasa original. Karena dengan rasa original ini sudah bikin aku jatuh cinta. 
Dan suatu waktu, mamah aku ke jakarta lagi, karena mau temenin om aku yang ada urusan gitu. Seperti biasa, waktu pulang aku titip lapis bogor. Aku minta yang rasa original aja, satu deh. Ternyata di pagi hari yang masih gelap om aku dan mamah aku baru pulang, disana bawa tiga kotak! Aku senang! Disana ada rasa original, strawberry dan banana? I don't really remember. Tapi yang jelas aku inget banget kalo ternyata yang strawberry lebih enak! Dan warnanya itu full of pink, kan jadi gemas! Disana ada selai strawberrynya, lalu ditaburi keju-keju cantik nan menawan. Siapa coba yang nggak ketagihan! Oh iya, sebenernya disini mamah aku beli rasa banana juga, tapi aku yang nggak terlalu suka banana jadi rasanya nggak terlalu nempel di aku. 
Sekarang aku bukan mau review yang strawberry atau banana, tapi yang original aja ya? 
Sebenernya ada cerita sedih nih temen-temen. Aku kan titip ke mamahku yang rasa original sama strawberry, tapi, mamaku salah ambil gitu yang Talubi. Akhirnya mamaku udah terlanjur bayar, jadinya beli tiga. Yang Talubi Strawberry dan Original dan Lapis Bogor Sangkuriang yang original. Nanti aku mau review yang Talubi juga sama sedikit jelasin yang Talubi gitu.
Yang pertama, Lapis Bogor Sangkuriang rasa Original Keju. Ini Lapis Bogor pertama yang bikin aku jatuh cinta. Tadi udah aku ceritain seberapa dalemnya jatuh cinta aku, dan ini semua karena aku yang nggak suka sama coklat. Disini, pertama, aku mau review tentang bungkusnya dulu ya? Sebelumnya maaf ya temen-temen aku nggak sempet foto kuenya juga. Sebenernya nggak beda kok dari foto yang di google, karena yah, emang warnanya gitu. Cuma ungunya yang lebih muda gitu. 

(ini tampilan dari atas. dan tengah depan.)

(kalo ini tampilan dari tengah kirinya. disini ada tulisan 100% INDONESIA lalu ada merknya juga.)

(kalo ini bagian tengah kanannya, disini ada komposisi dan tulisan rasanya rasa apa aja, lalu ada semacam contact dan barcode gitu.)

(nah ini bagian belakangnya. disini ada komposisinya, dan ada tulisan seperti I Love BGR gitu dengan lovenya pake simbol rusa. Uniknya, disini ada menceritakan tentang rusa totol gitu.)

Nah itu tadi di atas foto-foto dari bungkusnya, menarik sih menurut aku. Disana ada logo sangkuriangnya juga, sesuai merknya. 

Oke, selanjutnya kita mau bahas Talubi. Jadi Talubi itu apa? 
Sesuai yang aku beli, jadi Talubi ini sejenis banana cake, yang kemudian di atasnya ada cream putihnya lalu ditaburin rasa sesuai sama rasa yang dibeli. Disini mamah aku beli dua rasa, yaitu rasa original (ditaburi coklat meses dan keju) sama strawberry (ditaburi rasa strawberry dan keju). 
Pertama aku mau review kerdusnya dulu ya.
(jadi ini tampilan depan dari Talubi ini, disana designnya agak lebih simple dan agak girly gitu ya dibanding sangkuriang tadi? ini semua warna pink karena memang rasa strawberry ya.)

(disini bagian tengah depannya. disini ada tulisan pillsbury banana cake. yah jadi disini isinya banana cake gitu.)

Sebelumnya maaf banget ya aku cuma sempet ngefotoin dua bagian dari Talubi ini aja. Aku juga nggak sempet fotoin yang original juga, karena si original meses coklat ini sudah habis duluan. Soal design, pokoknya mirip deh, bedanya kalo yang strawberry dalemnya pink, kalo si original ini kuning. 

Dari kerdusnya yang aku suka adalah bagian dalem dari kerdus ini bukan warna putih yang seperti umumnya. Tapi warna pink! Pinknya itu pink-pink tua gitu loh, gemas banget. Dan si pink ini bikin kesan lebih manis gitu lho. Jadi kayanya kalo nggak pake gula juga kuenya bakal enak-enak aja? Hahaha. Lebay deh. 
Untuk rasa, jadi talubi ini beda sama lapis bogor. Karena talubi ini seperti banana cake yang atasnya dikasih cream putih dan ditaburi rasa-rasa. Disini dia bukan lapis, tapi banana cake. Tau banana cake `kan?
Rasanya, disini sebenernya enak, dan aku juga nikmatin yang rasa strawberry. Tapi karena aku nggak begitu suka pisang, apalagi sebelumnya ekspektasiku adalah lapis bogor yang strawberry, jadi yah agak kalah gitu Talubinya. 
Anyway, Talubi ini memiliki harga yang lebih murah dari Lapis Bogor. Tapi untuk rasa, sebenernya nggak kalah kok, karena aku yang kurang suka banana cake aja jadinya aku lebih suka yang Lapis Bogor.
Jadi, kalau disuruh pilih Lapis Bogor Sangkuriang atau Talubi? Aku pilih Lapis Bogor Sangkuriang! 
Share
Tweet
Pin
Share
No Comment

Hi buddies! How was your day? I hope you guys are always healthy and happy. 
So here, I wanna share Korean songs that actually not too well known, but really good to listen. 

Okay langsung aja ya? Aku disini selain mau share, aku juga mau review beberapa lagunya ya! Bahasnya mau dari yang kalem-kalem dulu, atau yang lagu asik-asik nih? Yang kalem-kalem dulu aja kali ya biar akhirnya bahagia? Hehe.
Oh iya, for your information, aku itu nggak terlalu suka lagu yang jedup-jedup gitu, aku lebih suka lagu yang soft gitu sih, ya sebenernya nggak ada yang peduli juga sih lagu yang aku suka gimana. Tapi ini jadi berpengaruh juga sih menurut aku sama lagu-lagu yang aku bakal rekomendasiin. Jadi meskipun aku bilang lagu itu asik, bukan berarti lagu itu lagu yang jedup-jedup gitu hehehe. 
Eh udah ah basa-basinya. Langsung aja deh.

Vanilla Accoustic - Need to Talk 
Sebenernya aku tau lagu ini sih dari vlognya gitasav. Kok enak aja gitu lagunya, terus aku cari deh lagunya apa sih. Terus akhirnya ketemu aja lagu ini. Jadi lagu ini itu udah lama juga, dari tahun 2012 gitu kalo nggak salah. Tapi emang enak banget gitu sih lagunya. Setau aku emang Vanilla Accoustic emang enak-enak lagunya. 

Cofee Boy ft. Haeun - I'll Be On Your Side 
Lagu ini juga kayanya sih udah lama gitu. Lagu ini menurut aku enak banget, lagunya sih menurut aku kaya OST drama yang bagian peran cowonya sama cewenya lagi putus terus sama-sama kecewa gitu sih sama sama belum bisa pindah hati kali ya hehehe, sok tau banget aku. Tapi lagu ini emang soft, kalem, adem aja gitu. Cocok buat pengantar tidur. 

Autumn Vacation - Sometimes I Want To Hug You Like Crazy
Lagu ini lebih lama lagi. Ini sekitar tahun 2010 gitu. Lagu ini pernah dinyanyiin sama IU juga. Menurut aku sama enaknya sih. Suaranya sama-sama bagus hehehe. 

Lee Minhyuk - You and My Star. 
Lagu ini enak! Enak banget. Sebenernya aku kurang yakin juga judulnya You and My Star atau bukan, soalnya di Youtube-nya itu pake hangeul gitu. Lagu ini itu salah satu OST dari drama yang judulnya Momin's Room. Drama ini yang main Lee Gikwang Highlight sama Jang Heeryeong. 

Hello Gayoung - A Night That Will Need Explaining
Lagu ini sama sih sama lagu-lagu di atas, kalem-kalem gimana gitu. Enak. Cocok buat pengantar tidur. Bikin perasaan jadi tenang gitu. 

Kim Minseung - Thumping
Ada yang tau drama She Was Pretty nggak? Jadi lagu ini salah satu OST-nya. Dan karena lagu ini juga aku rela habisin weekend aku buat nonton dramanya. Padahal drama ini udah sekitar 3 tahun dari sekarang. Tapi aku suka kok dramanya! Lucu. Ada Siwonnya. Kemarin aku ketawa banget liat tingkah gilanya Siwon, tapi tadi aku nangis banget karena Siwon juga. Girls are always complicated.

Kim Minseung - From Now On
 Mungkin sebagian dari kalian udah pernah denger lagu ini dan ini cukup terkenal ya lagunya? Lagu ini salah satu OST dari drama Weightlifting Fairy Kim Bokjoo. Yang diperanin sama Lee Sungkyung dan Nam Joohyuk itu lho. Menurut aku lagu ini asik sih. Nggak terlalu yang jedup-jedup gitu. Tapi bukan mellow juga. 

Taeyoon - More Than Anyone
Jadi, ini salah satu OSTnya drama Lucky Romance. Lagunya asik juga. Mellow gitu. Oh iya, ada yang tau drama Lucky Romance nggak? Yang main juga sama nih cewenya sama yang di She Was Pretty, kalo yang cowonya itu yang main Ryu Junyeol, dia yang di Reply 1988 itu lho yang suka sama Deoksun tapi enggak diterima eh taunya malah pacaran di real sama Hyeri Girlsday. 

Kassy - Good Morning
Nah terus kalau yang ini itu OST dari drama Fight For My Way. Pada tau nggak drama itu? Lagu ini mungkin beberapa dari kalian tau ya soalnya pernah liat dramanya, tapi lagu ini emang enak gitu sih menurut aku, kaya nenangin gitu kaya lagu lainnya.

BTOB (Seo Eunkwang, Lim Hyunsik dan Yook Sungjae) - Ambiguous

Lagu ini enak! Jadi pertama aku denger lagu ini, ih kok lucu sih lagunya gitu. Terus aku liat itu kan OST dari drama Fight For My Way ya, akunya jadi pengen nonton dramanya gitu, dan emang lucu gitu sih. Kalian jangan lupa tonton dramanya yaa teman-teman!

Jadi, yaudah. Gitu aja. Itu beberapa lagu yang asik menurut aku dan easy listening gitu. Harus didengerin pokoknya. Eh tapi, beberapa saran di atas itu lagu yang bagus versi aku ya, mungkin kalian punya selera yang beda, jadi agak susah terima lagunya gitu hehe. Atau kalau kalian punya rekomendasi lagu gitu, bisa beritau aku ya hehe. Okay, thankyou! 
Share
Tweet
Pin
Share
No Comment
Older Posts

Behind The Scene

Behind The Scene

Search This Blog

Categories

  • Fiction
  • Life
  • Review
  • Trip
  • Trisha's Picture
  • Tutorial

Blog Archive

  • ▼  2021 (1)
    • ▼  January (1)
      • Perjalanan Saat Pandemi
  • ►  2020 (1)
    • ►  April (1)
  • ►  2018 (3)
    • ►  October (1)
    • ►  April (1)
    • ►  February (1)
  • ►  2017 (1)
    • ►  September (1)
  • ►  2016 (3)
    • ►  August (2)
    • ►  February (1)
  • ►  2014 (3)
    • ►  November (1)
    • ►  June (1)
    • ►  May (1)
  • ►  2013 (8)
    • ►  November (1)
    • ►  July (6)
    • ►  March (1)
  • ►  2012 (3)
    • ►  March (3)
  • ►  2011 (3)
    • ►  November (2)
    • ►  October (1)

Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates